Problem Inovatif Produk Dampak Minimnya SDI
Jakarta, (10/06). Pernyataan Direktur Direktorat Perbankan Syariah (DPbs) Bank Indonesia, Mulya E Siregar, yang menyatakan perbankan syariah harus inovatif ditanggapi serius oleh para pakar ekonomi syariah. Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI), Agustianto, mengatakan, kurangnya inovasi yang terjadi di perbankan syariah saat ini disebabkan oleh lemahnya sumber daya insani (SDI) yang ada selama ini. Untuk itu ia berharap pada Bank Indonesia untuk terus mendorong pada pemerintah khususnya Departemen Pendidikan Nasional (Diknas) untuk serius dalam membuka kurikulum ekonomi syariah.
”Jika Diknas bisa memberlakukan kurikulum ekonomi syariah dengan sendirinya akan bermunculan para SDI ekonomi syariah dan ini bisa untuk mendukung berbagai macam inovatif produk perbankan syariah,”katanya.
Agustianto pesimis permasalahan inovasi produk perbankan syariah bisa terjawab jika permasalahan SDI di ekonomi syariah masih minim. Dalam blue print kongres IAEI di Medan pada tahun 2005 pada salah satu point dalam pengembangan ekonomi syariah adalah pemberlakuan kurikulum ekonomi syariah. ”Hal itu sudah disampaikan pada pemerintah,”paparnya.Maka ketika Mulya E Siregar memandang faktor inovatif produk sebagai penghambat laju perbankan syariah, menurut Agustianto adalah merupakan faktor ketidakseriuasan bagi pemerintah dalam mendukung ekonomi syariah.
Sementara Ketua Umum Asbisindo, menegaskan, BI harus berani mengambil peran dengan terus mendorong pemerintah dalam mengembangkan ekonomi syariah dengan demikian permasalahan-permasalahan yang ada selama ini di perbankan syariah bisa segera terjawab.[gus]
0 komentar:
Posting Komentar